Dalang Bom Bali Akan Diadili di Pengadilan AS pada November 2025
Laporan Dumai – Dalang Bom Bali Dua dekade lebih setelah tragedi berdarah di Bali, Amerika Serikat akhirnya menetapkan jadwal persidangan terhadap Encep Nurjaman alias Hambali, tersangka utama di balik bom Bali 2002. Ia dijadwalkan menjalani proses hukum di pengadilan militer Guantanamo Bay pada November 2025.
Hambali dituduh sebagai otak operasi terorisme yang menewaskan lebih dari 200 orang, mayoritas warga negara asing, dalam salah satu serangan paling mematikan di Asia Tenggara. Ia juga diduga berperan besar dalam jejaring teror internasional melalui kelompok Jemaah Islamiyah, yang memiliki hubungan erat dengan Al-Qaeda.
Penantian Panjang 20 Tahun
Hambali ditangkap di Thailand pada 2003 dalam operasi intelijen gabungan antara CIA dan otoritas keamanan setempat. Sejak itu, ia ditahan tanpa proses peradilan yang jelas di fasilitas militer AS, termasuk di penjara Guantanamo, Kuba.
Setelah berbagai tekanan internasional dan perdebatan panjang soal keabsahan penahanan di luar jalur hukum konvensional, pemerintah AS akhirnya menjadwalkan sidang militer untuk Hambali pada akhir 2025.
“Proses hukum terhadap Hambali akan digelar sesuai dengan standar hukum militer yang berlaku untuk tahanan terkait terorisme internasional,” demikian pernyataan dari Departemen Pertahanan AS.
Baca Juga: Dana Transfer Bangka Belitung Disunat Rp 245 Miliar, Pemda Khawatir Ekonomi Terganggu
Tuduhan Berat: Perencana dan Eksekutor Strategis
Dalam dokumen dakwaan yang dirilis sebelumnya, Hambali menghadapi sejumlah tuduhan, termasuk:
Konspirasi melakukan serangan teror terhadap warga sipil,
Keterlibatan dalam pemboman Bali 2002 dan Hotel JW Marriott Jakarta 2003,
Penyediaan bantuan materi dan logistik untuk kelompok teroris,
Hubungan langsung dengan pimpinan Al-Qaeda, termasuk Osama bin Laden.
Jaksa militer AS menilai Hambali sebagai figur sentral dalam pengembangan sel-sel teror di Asia Tenggara, yang dianggap sebagai “jembatan” antara Al-Qaeda dan ekstremis regional.
Pengadilan di Guantanamo: Proses Penuh Kontroversi
Pengadilan militer di Guantanamo Bay selama ini dikritik oleh berbagai organisasi hak asasi manusia karena tidak memberikan hak-hak dasar hukum setara dengan pengadilan sipil. Hambali termasuk dalam kelompok tahanan yang menghadapi Military Commissions, sistem hukum khusus untuk kasus-kasus terorisme.
Dalang Bom Bali Respons Pemerintah Indonesia
Pemerintah Indonesia menyambut penjadwalan sidang ini dengan kehati-hatian.
“Kami menghormati sistem hukum negara lain dan akan terus menjalin komunikasi dengan pihak AS mengenai perkembangan kasus ini. Yang terpenting adalah kejelasan dan keadilan bagi semua pihak,” kata juru bicara Kemenlu.
Keluarga Korban: Campur Aduk Antara Harapan dan Trauma
Bagi keluarga korban bom Bali, kabar persidangan ini membawa dua sisi emosi: harapan atas keadilan, namun juga luka lama yang kembali terbuka.
Dalang Bom Bali Apa yang Bisa Terjadi di Sidang?
Meski dijadwalkan mulai pada November 2025, persidangan terhadap Hambali bisa berlangsung panjang.

![670b5e389cde1-pentingnya-spm-sebagai-konsep-baru-posyandu_1265_711[1] Majukan Kesejahteraan Masyarakat](https://kangarron.com/wp-content/uploads/2025/10/670b5e389cde1-pentingnya-spm-sebagai-konsep-baru-posyandu_1265_7111-148x111.jpg)
![ilustrasi-orang-bersenjata-api-istock-_ratio-16x9[1] AS Diduga Salah Tembak](https://kangarron.com/wp-content/uploads/2025/10/ilustrasi-orang-bersenjata-api-istock-_ratio-16x91-1-148x111.jpg)
![un-summit_169[1] Resmikan Bunda Clinic](https://kangarron.com/wp-content/uploads/2025/10/un-summit_1691-148x111.jpeg)
![2321012852[1] Siswa SMK Purworejo](https://kangarron.com/wp-content/uploads/2025/10/23210128521-148x111.webp)
![geng_motor[1]](https://kangarron.com/wp-content/uploads/2025/10/geng_motor1-148x111.jpg)